Made with GlitterPhoto.net

Cerita Budi Perkerti - Menunggu menguji kesabaran Kita



Di kebun anggur hijau, muncul seekor rubah yg berbulu coklat, ia mendongak kepalanya memandang ke atas, anggur-anggur berwarna ungu mengkilat tergantung di tangkai pohon anggur  yg tinggi, seperti bintang-bintang jelas yg bersinar di langit. 

Rubah meneteskan air liur, dirinya merenungkan kapan sanggup menikmati anggur manis & renyah itu, & rasanya tentu amat sangat nikmat & segar, tapi pohon anggur demikian tinggi, apakah sanggup menikmati buah anggur ini?

Rubah melangkah mundur, tiba-tiba berlari sekian banyak langkah ke depan, badan bidang atas menerjang terbang ke atas, kaki belakang pun menjinjit berdiri, melonjak amat sangat tinggi,namun masihlah jauh dari dahan ruangan pohon anggur berbuah.

Rubah tak menyerah, & lanjut melompat ke atas sekian banyak kali, tapi akhirnya sama, hasilnya dgn malas melangkah berangkat, sebelum meninggalkan lokasi tersebut beliau mengguman : “Huhh. anggur asam, siapa yg mau mencicipi!

Oh tak, anggur ini teramat manis! terdengar nada pelan.

Rubah tak dapat mempercayai telinganya, dirinya mencari asal nada yg berasal dari atas pohon anggur, beliau memandang lebih cek, diatas dahan pohon anggur ada seekor keong yg sedang menikmati buah anggur!

Maksudmu …… anggur ini manis?

Ya benar, & amat sangat manis, namun tenaga aku mungil, bila tak aku tentu dapat memetik sekian banyak butir buat Kamu cicipi!

Tapi …… Saya telah cobalah sekian banyak kali & tidak berhasil!, papar Rubah.

Uhh…hanya sekian banyak kali saja, kau tak tahu saya naik ke atas bersama ketika 7 hri 7 tengah malam baru mampu hingga kesini, & cuma hanya beberapa kali melompat  mau berhasil? Segalanya mesti bersama perlahan-lahan & sabar mendapatkannya, hal-hal yg baik pantas buat ditunggu!

Segalanya mesti dgn perlahan-lahan & sabar mendapatkannya, hal-hal yg baik pantas buat ditunggu!  Masuk akal ….Tunggu benar-benar sebuah kebajikan.

Rubah sambil memikirkan perkataan keong menghilang dari ruangan tersebut. Hari berikutnya, selanjutnya hari berikutnya lagi, tiap-tiap hari rubah datang di bawah pohon anggur.

Tiba-tiba terhadap sebuah hari angin berhembus dgn kencang, bulir-bulir anggur matang berserak sekian banyak jatuh ke tanah, meski rubah tidak mampu meloncat amat tinggi, kemauan rubah hasilnya tercapai, rubah menikmati anggur manis yg juicy ini!
Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment