Made with GlitterPhoto.net

Rahasia Trump dari kandidat unggulan bursa capres AS



Agen Judi Poker Online Uang Asli Terpercaya -  siapa tak kenal Donald Trump? Pengusaha kaya raya asal New York, Amerika Serikat itu kini menjadi salah satu dari bakal calon presiden Amerika Serikat yang diusung oleh Partai Republik.

Sabtu malam waktu Negeri Paman Sam, pria 69 tahun ini menang telak dalam kaukus di South Carolina, setelah sebelumnya dia juga mendapat suara terbanyak New Hampshire. Dalam kemenangan akhir pekan lalu, dia menarik sekitar sepertiga suara meninggalkan jauh lawan-lawannya di Partai Republik.

"Kami tidak akan pernah melupakan South Carolina. Saya hanya ingin mengatakan South Carolina sebagai tempat yang menakjubkan," begitu Melania, istri Trump, membuka pidato kemenangan suaminya di South Carolina.

Trump yang hanya merupakan pebisnis dan seorang pembawa acara kawakan Amerika Serikat. Pada Juni 2015, pengusaha real estate ini mengumumkan pencalonannya sebagai bakal calon presiden untuk Partai Republik.

Tanpa ada latar belakang politik, Trump yang berjalan sendiri ini didukung oleh berbagai pihak. Lalu apa yang menjadikan Trump sebagai kandidat serius?

Pria dengan jargon 'Membuat Amerika Serikat hebat lagi' ini rupanya dengan cerdas menggunakan media sebagai alat kampanyenya. Dengan pernyataan-pernyataan yang kontroversial, pria kelahiran 1946 ini mengeluarkan pemikiran-pemikirannya.

Mulai dari pernyataannya mengenai Islam, pengungsi, hingga mencibir aksi calon kandidat lainnya, Trump seperti ingin menabuh genderang perang. Tak sedikit mereka yang mengelu-elukan Trump dan menginginkan dia menjadi orang nomor satu Negeri Adi Daya tersebut.

Secara konsisten, Trump menjadi terdepan dalam jajak pendapat publik. Pria yang anti dengan imigran ilegal ini secara terang-terangan memfokuskan apa yang menjadi programnya kedepan.

Konsentrasi pada terorisme dan keamanan nasional menjadikan Trump memperoleh simpati publik. Sayangnya, dia banyak merendahkan muslim dan hanya melihat di satu sisi saja.

Keberhasilan Trump sebagai kandidat terkuat Partai Republik menjadikan banyak pertanyaan yang membuat kita bertanya-tanya bagaimana seorang yang sering menyebar kebencian itu bisa melaju. Masih hangat dalam ingatan, beberapa pekan lalu ketika dia menuduh mantan Presiden George W. Bush berbohong mengenai perang di Irak serta gagalnya di menghentikan aksi terorisme pada 11 September. Dia juga berseteru dengan Paus Fransiskus mengenai Islam dan imigran.

Lawan tangguh untuk Trump adalah Hillary Clinton, bakal calon presiden dari Partai Demokrat. Clinton yang memang sudah terjun sejak lama di dunia politik juga memenangkan dua kali kaukus di Iowa dan Nevada.

Pernah menjadi Menteri Luar Negeri AS, Clinton memang terkenal lebih ramah pada imigran. Hal ini sesuai dengan visi Partai Demokrat.

First lady mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para wanita demokrat dan rakyat kecil. Kepeduliannya kepada mereka menarik simpati yang amat besar dari kaum minoritas.
Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment